Manajemen Proyek
HAND
OUT KULIAH
MANAJEMEN
PROYEK
I.
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Timbulnya Proyek:
- Pembangunan
(Pemerintah)
-
Permintaan Pasar
-
Penelitian dan Pengembangan
-
Perusahaan (Peningkatan Kualitas dan Kuantitas)
1.2
Definisi Proyek:
(a)
Merupakan gabungan dari berbagai sumberdaya yang dihimpun
dalam suatu wadah organisasi sementara, untuk mencapai suatu sasaran tertentu
(D. I. Cleland dan W.R. King, 1987)
(b)
Suatu kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu
tertentu, dengan alokasi sumberdaya yang terbatas dan dimaksudkan untuk
melaksanakan suatu tugas yang telah digariskan (suharto, I, 1990)
PROYEK
MERUPAKAN USAHA YANG BERSIFAT SEKALI WAKTU. CONTOH:
-
MEMBANGUN FASILITAS YANG BARU
-
MEMPERBAIKI FASILITAS YANG BARU
-
KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
Kegiatan Proyek vs Kegiatan Operasional
Kegiatan Proyek
|
Kegiatan
Operasional
|
1. Bersifat Dinamis
2. Berlangsung hanya dalam kurun
waktu terbatas
(siklusnya pendek)
3. Dalam kurun waktu tsb intensitas
kegiatan
berbeda-beda
4. Kegiatan harus diselelsaikan
sesuai dana
dan waktu yang
ditentukan
5. Menyangkut bermacam-macam
kegiatan
(tenaga kerja terspesiali-
sasi)
6. Diperlukan tanggung jawab
vertikal dan
horizontal
7. Contoh: Pembangunan pabrik/ rumah, penelitian dan
pengembang-an produk.
|
1. Bersifat Rutin
2. Berlangsung terus menerus
(jangka
panjang)
3. Intensitas kegiatan relatif sama
4. Batasan tidak setajam proyek,
hanya diatur
dalam anggaran
tahunan
5. Tidak terlalu banyak macam
kegiatannya
6. Penekanan pada jalur vertikal
7. Contoh: Pekerjaan administrasi kantor, pabrik,
denagn produk bersifat standar.
|
1.3 UKURAN PROYEK DITENTUKAN OLEH:
-
Jumlah tenaga yang terlibat
-
Jumlah waktu yang diperlukan
-
Jumlah biaya yang diperlukan
-
Macam kegiatan
-
Macam dan jumlah hubungan antar kegiatan dalam proyek
-
Macam dan jumlah hubungan antara kegiatan di dalam proyek
dengan pihak luar
1.4 MACAM PROYEK
1.
Proyek Kapital
2.
Proyek Pengembangan Produk Baru
3.
Proyek Penelitian dan Pengembangan
4.
Proyek Sistem Informasi
5.
Proyek yang berkaitan dengan manajemen Perusahaan
1.5 SIKLUS PROYEK:
- Konseptualisasi:
- Pendefinisian
Proyek
- Penyusunan
dan Pengorganisasian
- Pelaksanaan
Proyek
- Penyelesaian
CONTOH
KEGIATAN DALAM PROYEK ENGINEERING-MANUFACTURE
- Konseptualisasi:
Perumusan gagasan, kerangka acuan, studi kelayakan, indikasi dimensi
lingkup proyek, indikasi biaya dan jadual.
- Pendefinisian:
Pendalaman persoalan, pembuatan jadual induk dan anggaran, penyusunan
strategi, pembelian awal.
- Desain dan
engineering: Analisis fungsi dan
desain engineering, desain engineering terinci dan pengembangan produk.
- Pengembangan
dan integrasi sistem: Studi integrasi fasilitas dan alat.
- Pembuatan
prototype: Membuat protipe dan testing
- Manufaktur
dan Produksi: Pembelian material dan alat, fabrikasi komponen produk.
- Perakitan dan
instalasi: Merakit, menginstal, tes, inspeksi, uji coba sebelum diserahkan
kepada pemesan.
1.6 PENGELOLAAN PROYEK:
- Mengadakan
dan mendorong arus kegiatan horizontal, baik dengan departemen fungsional
di dalam organisasi perusahaan ataupun diluar perusahaan.
- Menetapkan
integrator yang dikembangkan menjadi penanggung jawab tunggal.
Contoh; Manajer proyek, yang berfungsi sebagai:
-
Pusat sumber informasi bagi masalah yang berkaitan dengan
pelaksanaan proyek
-
Melakukan koordinasi dan usaha-usaha tindak lanjut antar
departemen fungsional dan organisasi proyek
-
Integrator dan pendorong agar kegiatan-kegiatan dilakukan
sesuai kepentingan dan sasaran proyek
- Accountability terhadap pelaksanaan kegiatan proyek.
- Memadukan
perencanaan dan pengendalian
MANAJEMEN PROYEK
1.7 SASARAN DAN KENDALA PROYEK:
- Anggaran
- Jadual
- Mutu
MANAJEMEN PROYEK
1.8 LATAR BELAKANG DAN PEMIKIRAN TIMBULNYA MANAJEMEN
PROYEK
-
Manajemen Klasik
-
Pendekatan Sistem
MANAJEMEN PROYEK
-
Pendekatan Kontingensi (Mengelola
kegiatan dinamis)
(Situasional)
1.9 DEFINISI
MANAJEMEN PROYEK:
Merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisir, memimpin,
dan mengendalikan sumberdaya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek
yang telah ditentukan, dengan menggunakan pendekatan sistem dan hirarki
vertikal maupun horizontal.
II.
PERENCANAAN PROYEK
2.1 FUNGSI PERENCANAAN
Perencanaan: Proses peletakan dasar
tujuan dan sasaran termasuk
penyiapan segala sumberdaya untuk
mencapainya.
Tujuan Perencanaan:
-
Memberi pegangan bagi pelaksana mengenai alokasi
sumberdaya untuk melaksanakan kegiatan
-
Sarana komunikasi bagi semua pihak penyelenggara proyek
-
Dasar pengaturan alokasi sumberdaya
-
Pendorong para perencana dan pelaksana melihat ke depan
dan menyadari pentingnya unsur waktu
-
Pegangan dan tolok ukur fungsi pengendalian
Unsur-unsur Perencanaan:
- Jadual
- Prakiraan/peramalan
- Sasaran
- Kebijakan dan prosedur
- Anggaran
Hirarki Perencanaan:
2.2 JENIS PERENCANAAN
PROYEK
Berdasarkan
lingkupnya:
1. Perencanaan
Strategis: Policy untuk mencapai sasaran dan tujuan
2. Perencanaan
Operasional: Rencana terinci yang menjabarkan perencanaan strategi, terdiri
atas:
§ Perencanaan
lingkup kerja
§ Rancangan
organisasi proyek
§ Rencana jadual
kegiatan
§ Perkiraan
biaya/anggaran
§ Proyeksi kebutuhan
tenaga kerja
STRUKTUR RINCIAN LINGKUP KERJA (SRK)
Merupakan paket kerja, sebagai SRK
terkecil memenuhi sifat-sifat:
-
Dapat dikelola sebagai satuan unit kerja
-
Dapat diberi kode identifikasi, seperti kode akuntansi
biaya
-
Dapat direncanakan jadual pelaksanaan dan anggarannya
-
Mudah diukur kemajuan pelaksanaan serta pemakaian biaya
-
Dapat dikaji kualitas kerja dan hasil akhirnya
-
Bila diintegrasikan dengan SRK yang lain akan menjadi
lingkup proyek secara keseluruhan.
Macam Struktur Lingkup Kerja:
- Berdasarkan fasilitas yang hendak
dibangun
- Berdasarkan penjabaran lingkup kerja
- Berdasarkan sistem atau produk
- Berdasarkan kombinasi antara sistem
dan produk
Contoh pembuatan SRK:
Tingkat 1 : Lingkup proyek seutuhnya
2 : Unit utama dan pendukung
3 : Diuraikan menjadi sub unit
4 : Bagian-bagian dari sub unit (dapat pula dibagi berdasarkan
lokasi /area)
≤ 5 :
Menurut kode akuntansi, macam pekerjaan s/d paket kerja
PERENCANAAN PROYEK:
- Perencanaan Sumberdaya
- Perencanaan Biaya
- Perencanaan Kegiatan Kerja
2.3 PERENCANAAN KEGIATAN KERJA
Merupakan perencanaan untuk memperkirakan jumlah kegiatan
dan kompleksitas proyek
Jadual.
Pendekatan/metoda Perencanaan Kegiatan
Kerja:
- Bagan Balok (Bar
Chart)
- Analisis Jaringan Kerja (Network Analysis)
METODA BAGAN BALOK
- Merupakan metoda penyusunan jadual dengan tujuan
mengidentifikasi unsur waktu dalam merencanakan sutau kegiatan yang
terdiri dari waktu mulai, akhir, dan saat pelaporan.
- Ditemukan oleh H.L. Gantt, sehingga disebut juga Gantt Bar Chart
- Keuntungan menggunakan bagan balok:
o
Sederhana, mudah dibuat dan dipahami, sehingga sangat
bermanfaat sebagai alat komunikasi dalam penyelenggaraan proyek.
o
Dapat menggambarkan jadual sutau kegiatan dan eknyataan
kemajuan sesungguhnya pada saat pelaporan
o
Bila digabungkan dengan metoda lain dapat dipakai pada
saat pelaporan
- Kelemahan bagan balok
o
Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan
antara satu kegiatan dan kegiatan yang lain, sehingga sulit untuk mengetahui
dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan satu kegiatan terhadap jadual
keseluruhan proyek.
o
Sulit mengadakan penyesuaian atau perbaikan/pembaharuan
bila diperlukan, karena pada umumnya ini berarti membuat bagan balok baru.
LANGKAH-LANGKAH MENYUSUN BAGAN BALOK
- Pecah proyek menjadi sejumlah kegiatan yang jadual
pelaksanaannya akan ditentukan (urutan kegiatan)
- Tentukan perkiraan waktu permulaan dan akhir bagi
pelaksanaan masing-masing kegiatan dan kegiatan pendahuluan
- Susun koordinat X dan Y:
o
Pada
sumbu X (vertical) dicatat pekerjaan atau elemen/paket kerja dari hasil
penguraian lingkup sutau proyek, dan dilukiskan sebagai balok.
o
Pada
sumbu Y (horizontal) ditulis satuan waktu (hari/minggu/bulan)
o
Perhatikan urutan kegiatan (point 2) untuk menentukan
letak balok.
- Pada saat pelaporan, beri tanda sejauh mana
penyelesaian masing-masing kegiatan
TONGGAK KEMAJUAN (MILESTONE) DAN JADUAL
INDUK:
-
Tonggak kemajuan adalah even yang mempunyai fungsi kunci
dilihat dari pencapai keberhasilan proyek dari segi jadual, dengan cara
menandai waktu mulai atau akhir dari sutau kegiatan penting, yang bila
terlambat akan berdampak negatif cukup besar, misal:
o
Penyelesaian pembuatan dermaga barang pada proyek
pembangunan pabrik pupuk di suatu pulau
o
Penandatanganan kontrak
o
Pembuatan pondasi
o
Penyerahan peralatan utama
- Jadual induk terdiri atas milestone-milestone (20 s/d 50)
Contoh:
Tabel Urutan dan Waktu Kegiatan
Perencanaan
|
Kegiatan Waktu yang
diperlukan Kegiatan
pendahuluan
(hari)
|
A 10
-
B
10
-
C
5 -
D
10
A
E
5
B
|
Kegiatan
A
B
C
D
E
0 2
4 6 8
10 12 14
16 18 20 22
waktu (hari)
Gambar Bagan Balok
Pelaporan hari ke 11:
Tabel Urutan dan Waktu Kegiatan
Perencanaan
|
Kegiatan
Mulai Waktu yang
diperlukan Kegiatan pendahuluan
kegiatan (hari)
|
A Tepat waktu 10
-
B
Terlambat 1 hari
11
-
C
Terlambat 1 hari
5 -
D
Tepat waktu
-
A
E
Terlamabat 2 hari
-
B
|
Kegiatan
A
B
C
D
e
0 2
4 6 8
10 12 14
16 18 20
22 waktu (hari)
Keterangan:
Garis pelaksanaan
Garis rencana
ANALISIS JARINGAN KERJA (NETWORK ANALYSIS)
-
Merupakan gambaran grafis terperinci yang memperlihatkan
hubungan ketergantungan antara aktifitas proyek serta tahapan-tahapan peristiwa
yang harus dilalui.
-
Latar belakang penggunaan: merupakan penyempurnaan dari
metoda bagan balok, karena dapat menjawab:
·
Berapa lama perkiraan kurun waktu penyelesaian proyek
·
Kegiatan-kegiatan mana yang bersifat kritis dalam
hubungannya dengan penyelesaian proyek
·
Bila terjadi keterlambatan dalam pelaksanaan kegiatan
tertentu, bagaimana pengaruhnya terhadap sasaran jadual penyelesaian proyek
secara menyeluruh
-
Guna jaringan kerja:
·
Untuk menyusun urutan kegiatan proyek yang memiliki
sejumlah besar komponen dengan hubungan ketergantungan yang kompleks
·
Untuk membuat perkiraan jadual proyek yang paling
ekonomis
·
Mengusahakan fluktuasi minimal penggunaan sumberdaya
-
Sistematika penyusunan jaringan:
- Merumuskan
dan menyusun urutan kegiatan
- Memperkirakan
waktu yang diperlukan untuk masing-masing kegiatan
- Mengidentifikasi
jalur kritis dalam jaringan kerja
- Menganalisis
jadual yang ekonomis
- Alokasi
sumberdaya
METODA JARINGAN KERJA (NETWORK)
- Berdasarkan waktu kegiatan
* Metoda Critical Path Method (CPM)
* Metoda Critical Path Method (CPM)
* Metoda Program Evaluation and Review Technique (PERT)
-
Berdasarkan alur kegiatan (lambang yang digunakan):
*
Activity On Arrow (AOA) PERT
DAN CPM
*
Activity On Node (AON)
PDM (Precedence Diagram Method)
PEMBUATAN
JARINGAN KERJA (NETWORK)
1. Mengidentifikasi dan merumuskan kegiatan
-
Lingkup kerja proyek
-
Sasaran proyek
-
Sumberdaya proyek
- Hubugan antar kegiatan/sub kegiatan
Batas/definisi yang erat hubungannya dengan
analisis jaringan kerja adalah sbb:
- Kegiatan
(activity) merupakan bagian dari lingkup proyek yang memiliki waktu awal
dan akhir, sehingga untuk melaksanakannya memerlukan sumberdaya (waktu,
uang, tenaga, dll)
- Jaringan
kerja (network) merupakan grafik yang menggambarkan urutan
kegiatan-kegiatan proyek, termasuk hubungan yang satu dengan yang lain.
- Kejadian
(even) merupakan tanda selesainya satu atau lebih kegiatan
- Jalur (path)
merupakan garis yang menghubungkan kegiatan pada jaringan kerja
- Jalur kritis
(critical path) merupakan jalur yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang
bila terlambat akan mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek
Contoh lingkup proyek yang dipecah menjadi komponen dan
urutan kegiatannya:
Tabel 1. Urutan Kegiatan Proyek
PROYEK PENGADAAN
GENERATOR LISTRIK
|
Nama kegaiatan
Kegiatan yang manedahuluai
|
a. Membuat spesifikasi dan kriteria
-
b. Pabrikasi generator a
c. Desain pondasi
a
d. Merekrut operator dan mekanik
a
e. Membeli material c
f. Inspeksi da
uji coba di pabrik pembuat b
g. Melatih operator dan mekanik
b, d
h. Membuat pondasi e
i. Tranport dari pabrik ke lokasi proyek f
j.
Memasang dan start-up
g,h,i
|
SIMBOL-SIMBOL
DALAM NETWORK
Anak panah (arrow), menyatakan
sebuah kegiatan/aktivitas (yang
memerlukan jangka waktu tertentu) dalam
pemakaian sejumlah
sumberdaya
O Lingkaran kecil (node), menyatakan
sebuah kejadian atau peristiwa
(even). Kejadian di sini
didefinisikan sebagai ujung atau pertemuan
dari satu atau beberapa kegiatan
Anak
panah terputus-putus, menyatakan kegiatan semu (dummy)
yang berguna untuk membatasi mulainya
kegiatan. Dummy tidak
mempunyai jangka waktu tertentu karena
tidak menghabiskan sumberdaya
Asumsi-asumsi dalam Network:
- Jika kegiatan
A harus diselesaikan dahulu sebelum kegiatan B dapat dimulai, maka
hubungan antara kedua kegiatan tersebut adalah:
A B
- Jika kegiatan
C,D, dan E harus selesai sebelum kegiatan F dapat dimulai, maka:
C
D F
E
- Jika kegiatan
G dan H harus selesai sebelum kegiatan I dan J, maka:
G I
H J
- Jika kegiatan
K dan L harus selesai sebelum kegiatan M dimulai, tetapi kegiatan N sudah
boleh dimulai bila kegiatan L sudah selesai, maka:
K M
L N
- Jika kegiatan
P,Q, dan R mulai dan selesai pada lingkaran kejadian yang sama, maka kita
tidak boleh menggambarkan sbb:
P
Q
R
Tetapi:
P
P Q
Q Atau
R
R
Aturan Dasar Jaringan:
1.
Diantara dua even yang sama hanya boleh digambarkan satu
anak panah, panjang dan kemiringannya tidak punya arti penting
2.
Nama suatu aktivitas dinyatakan dengan huruf/nomor event
3.
Aktivitas harus mengalir dari event bernomor rendah ke
tinggi
4.
Diagram hanya memiliki 1 initial event dan 1 terminal
event
5.
Sebelum aktivitas dimulai, maka seluruh aktivitas
pendahulunya harus sudah selesai.
Contoh Network (berdasarkan Tabel 1)
f
b
i
a d g j
c h
e
2. Estimasi Waktu
Penyelesian Proyek
-
Ditentukan oleh tim proyek berdasarkan konsensus bersama
antar anggota tim atau pengalaman proyek sejenis
-
Dua pendekatan estimasi:
(a)
Menggunakan 3
nilai : Optimistik (a), Umum (m), dan
Pesimistik
(b) PERT
Te = (a + 4m + b)/ 6
Dimana: Te = Taksiran waktu
V = variansi
V = ((b-a )/ 6)2
untuk 0 dan 100%
Atau
V = ((b-a) / 3,2) 2 untuk 5% (tingkat kepercayaan 95%)
Contoh:
Kode
aktivitas
|
Aktivitas
pendahulu
|
Taksiran
waktu penyelesaian (bln)
|
|||
Optimistik
(a)
|
Umum
(m)
|
Pesimistik
(b)
|
Te
|
||
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
|
-
-
-
A
A
B
C
D
B,G
H
E,F
I
|
1
2
3
2
2
1
1
1
4
1
5
1
|
2
3
4
4
3
3
4
3
4
3
7
1
|
3
4
5
6
10
5
7
11
4
11
15
1
|
2
3
4
4
4
3
4
4
4
4
8
1
|
3.
Mengidentifikasi Jalur Kritis
Lintasan Kritis =
Max. V
Contoh:
Kode aktivitas
|
Aktivitas pendahulu
|
Taksiran waktu penyelesaian (bln)
|
||||
Optimistik
(a)
|
Umum
(m)
|
Pesimistik
(b)
|
Te
|
V
|
||
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
|
-
-
-
A
A
B
C
D
B,G
H
E,F
I
|
1
2
3
2
2
1
1
1
4
1
5
1
|
2
3
4
4
3
3
4
3
4
3
7
1
|
3
4
5
6
10
5
7
11
4
11
15
1
|
2
3
4
4
4
3
4
4
4
4
8
1
|
0,39
0,39
0,39
1,56
6,25
1,56
3,52
9,77
-
9,77
9,77
-
|
Lintasan
kritis:
1. A-D-H-J ; VADHJ
= VA + VD + VH + VJ
=
0,39 + 1,56 + 9,77 + 9,77
=
21,49
2. A-E-K; VAEK = VA + VE+ VK
= 0,39 + 6,25 + 9,77
=
16,41
3.B-F-K; VBFK
= VB + VF + VK
=
0,39 + 1,56 + 9,77
=
11,72
Lintasan kritis adalah ADHJ karena nilai V-nya paling
besar
(b)
menggunakan 1 nilai waktu, digunakan untuk proyek yang
sudah ada waktu rata-rata (waktu baku) CPM
4. Menganalisis
jadual penyelesaian proyek
Notasi Yang Digunakan:
TE = Saat tercepat terjadinya event
TL = Saat paling lambat terjadinya event
ES = Saat tercepat dimulainya aktivitas
EF = Saat tercepat selesainya aktivitas
LS = Saat paling lambat dimulainya aktivitas
LF = Saat paling lambat diselesaikannya aktivitas
t = waktu yang diperlukan untuk sutau aktivitas
hari/waktu)
S = Total slack/total float
SF
= Free slack/free float
Asumsi
Yang Berlaku
- Proyek hanya
memiliki satu initial event dan satu terminal event
- Saat tercepat
terjadninya initial event adalah hari ke nol
- Saat paling
lambat terjadinya terminal event adala TL=TE untuk event ini.
Lingkaran kejadian (event) dibagi atas 3 bagian:
a
= Ruang untuk nomor event
b
= Ruang untuk menunjukkan saat paling cepat
terjadinya event (TE), yang juga merupakan hasil
perhitungan maju
c
= Ruang untuk menunjukkan saat paling lambat
terjadinya event (TL) yang juga merupakan hasil
perhitungan mundur
Cara Perhitungan
(1) Perhitungan
Maju
-
Saat tercepat terjadinya initial event ditentukan pada
hari ke nol, sehingga berlaku TE = 0, kecuali jika proyek dependent terhadap
proyek lain.
-
Jika initial event terjadi pada hari ke nol, maka:
ES (i,j) = TE (j) = 0
EF (i,j) = ES (i,j) + t (i,j)
= TE (i) + t (i,j)
-
Event yang menggabungkan beberapa aktivitas disebut Merge
event
EF (i1,J)
EF (i1,J)
EF (i1,J)
Sebuah event hanya dapat terjadi jika
aktivitas-aktivitas yang mendahuluinya telah selesai, maka saat peling cepat
terjadinya sebuah event sama dengan nilai terbesar dari saat tercepat untuk
menyelesaikan aktivitas-aktivitas yang berakhir pada event tersebut.
TE = max
[EF(i1,j), EF(i2,j),....., EF (in,j)]
(2) Perhitungan Mundur
-
Pada terminal event berlaku TL = TE
-
Saat paling lambat untuk memulai suatu aktivitas sama
dengan saat paling lambat untuk menyelesaikan aktivitas itu dikurangi dengan waktu
aktivitas tersebut
LS (i,j) = LF - t
LF (i,j) = TL, dimana TL = TE
Maka
LS (i,j) = TL (i) - t (i,j)
(i,j)
-
Event yang mengeluarkan beberapa aktivitas disebut Burst
event
EF (i1,J)
EF (i1,J)
EF (i1,J)
Saat paling
lambat terajadinya sebuah event sama dengan nilai terkecil dari saat-saat
paling lambat untuk memulau aktivitas-aktivitas yang bermula dari event
tersebut.
TL(i) =
min [(LS (i,j1) , LS (i,j2), ......, LS (i,jn)]
III. ORGANISASI
DAN PENYUSUNAN TIM PROYEK
3.1 FUNGSI ORGANISASI PROYEK
a.
Merupakan sarana, tempat tim bekerja sama
b.
Merupakan pusat pengaturan tentang kerjasama dilaksanakan
c.
Merupakan pusat pembagian pekerjaan
d.
Merupakan pusat pembagian wewenang dan tanggung jawab
3.2
Struktur Organisasi
Dasar: Pendekatan Kontingensi
(situasional), yaitu berdasarkan:
- Strategi
- Teknologi
- Lingkungan tempat beroperasi
- Karakteristik anggota
Jenis Struktur
Organisasi:
1. Organisasi proyek
fungsional (OPF)
2. Organisasi proyek
koordinator (OPK)
3. Organisasi proyek
murni (OPMi)
4. Organisasi proyek
matriks (OPM)
STRUKTUR
ORGANISASI PROYEK
Jenis Struktur
|
Definisi
|
Pimpinan
|
Kelebihan
|
Kelemahan
|
Contoh
|
OPF
|
Organisasi
dimana lingkup kegiatan dise-rahkan pada kegiatan fungsional
|
Manajer lini
|
Dikerjakan oleh
ahlinya
|
Tidak ada
pengaturan terhadap arus hori-zontal dan tidak ada penanggung jawab tunggal
|
Organisasi
dengan struktur fungsional yang kemudian menangani suatu proyek
|
OPK
|
Varian dari OPF
tapi lebih maju karena lebih ter-koordinir
|
Koordinator
proyek
|
Pekerjaan proyek
lebih terkoordinir
|
Kepemimpinan
tidak efektif
|
s.d.a
|
OPMi
|
Organisiai
dimana proyek terpisah dan sejajar dengan divisi pada perusahaan
|
Pimpinan Proyek
|
Lebih egektif
karena memiliki otoritas yang tinggi
|
Mahal dan tidak
efisien
|
Proyek dengan
efektivitas tinggi
|
OPM
|
Merupakan
gabungan daro OPMi dan OPF
|
Tanggung jawab
proyek ada pada Pimpro, tapi keputusan tentang pekerjaan dan personil ada
pada bagian fungsional.
|
Dengan tanggung
jawab tunggal maka kepentingan proyek terjaga, spesialisasi tetap terjaga,
dan lebih efisien
|
Struktur
organisasi kompleks, banyak organisasi peserta dan pendukung, arus kegiatan
multi arah
|
Proyek dengan
efisiensi tinggi
|
3.3
MENYUSUN TIM PROYEK
Tim Proyek:
-
Semua pihak yang secara aktif ikut menangani
penyelenggaraan proyek.
-
Tim inti dan organisasi fungsional pendukung proyek yang
dipimpin secara vertikal oleh manajer fungsional dan dikoordinasikan secara
horizontal oleh manajer proyek yang bertugas mengurus dan bertanggung jawab atas
pelaksanaan pekerjaan di lapangan dan di kantor pusat proyek.
Tim Inti Proyek: Organisasi yang dibentuk khusus untuk
secara penuh
bertugas
menyelenggarakan pekerjaan proyek yang dipimpin oleh manajer/ pimpinan proyek.
Fungsi Tim Inti:
-
Memadukan kegiatan-kegiatan proyek, baik kegiatan oleh
bidang fungsional perusahaan ybs atau oleh sub-kontraktor dan rekanan.
-
Melakukan komunikasi dan sumber informasi ke dalam
perusahaan ybs atau ke luar, seperti dengan pihak pemilik proyek dan organisasi
operasi.
-
Sebagai pusat kegiatan perencanaan dan pengendalian dalam
aspek biaya, jadual, dan mutu.
Faktor yang menentukan besarnya Tim
Inti:
* Besar kecilnya ukuran lingkup kerja
proyek
* Kompleksitas kegiatan proyek
* Macam kontrak
* Keinginan tim pemilik
* Faktor geografis dan komunikasi
antara lokasi proyek dan kantor pusat
* Adanya kepentingan khusus dari
perusahaan
Kriteria yang disarankan (R.D.
Archibald, 1976):
- Mereka yang berurusan dengan aspek-aspek manajemen
di proyek
- Mereka yang diperlukan full time sekurang-kurangnya 6 bulan berturut-turut oleh tim
inti
- Mereka yang sifat pekerjaannya memerlukan selalu
dekat berhubungan dengan manajer/pimpinan proyek atau dengan tim inti
lain.
- Mereka yang tidak dapat diawasi dan dikendalikan
dengan baik karena sebab-sebab jarak dan geografis atau
pertimbangan-pertimbangan organisasi.
Contoh:
Proyek pembangunan industri berukuran sedang dan besar di
negara berkembang
dan lokasi terpencil, terdiri dari:
1. Pimpinan/manajer
proyek
2. Ahli perencanaan
dan pengendalian
3. Manajer teknik
4. Manajer lapangan
5. Manajer konstruksi
6. Ahli pengadaan
material dan sub kontrak
7. Ahli keuangan dan
akuntansi
8. Kepala
administrasi, personalia, dan jasa-jasa
9. Kepala pengawasan
dan pengendalian mutu.
Personalia Tim Inti
Kualifikasi Manajer Proyek:
-
Berorientasi kuat pada pencapaian tujuan
-
Generalis dan spesialis
-
Bergairah menghadapi tantangan
-
Menguasai aspek ”hubungan antar manusia”
-
Kekuasaan berasal dari keahlian (expert power) dan referent
power.
III.
PERCEPATAN WAKTU DAN PERUBAHAN ONGKOS PROYEK
TUJUAN:
Mempercepat waktu
proyek pada lintasan kritis dengan perubahan ongkos sekecil mungkin.
Ongkos Baru: (Ongkos pada penjadualan sebelumnya) +
(Ongkos
penekanan waktu pada lintasan kritis dengan kemiringan
terkecil)
Cc
– Cn
Kemiringan:
Dn
– Dc
Dimana:
Cc = Biaya dipercepat
Cn = Biaya normal
Dc = Ongkos dipercepat
Dn = Ongkos normal
CONTOH KASUS
Aktivitas (i,j)
|
Normal
|
Dipercepat
|
||
Durasi
|
Ongkos
|
Durasi
|
Ongkos
|
|
(1,2)
(1,3)
(2,4)
(2,5)
(3,4)
(4,5)
|
8
4
2
10
5
3
|
100
150
50
100
100
80
|
6
2
1
5
1
1
|
200
350
90
400
200
100
|
Dengan rumus kemiringan:
Cc
– Cn
Dn
– Dc
Aktivitas
|
Kemiringan
|
(1,2)
(1,3)
(2,4)
(2,5)
(3,4)
(4,5)
|
50
100
40
60
25
10
|
Compressing Tahap 1:
-
Lintasan Kritis
dengan kemiringan terkecil: (1,2)
- Jumlah penekanan maksimum: 8-6 = 2
satuan waktu (Crash Limit = CL)
-
Jumlah penekanan aktivitas kritis hingga titik percepatan
(crash point) = min (SF, CL)
= min (1,2)
= 1
Sehingga penjadualan baru sbb:
-
Durasi proyek keseluruhan yang baru = 17
-
Ongkos baru = 580 + (18-17) 50 = 630
Compressing Tahap 2:
-
Lintasan Kritis
dengan kemiringan terkecil: (1,2)
- Jumlah penekanan maksimum: 7-6 = 1
satuan waktu (Crash Limit = CL)
-
Jumlah penekanan aktivitas kritis hingga titik percepatan
(crash point) = min (SF, CL)
= min (5,1)
= 1
Sehingga penjadualan baru sbb:
-
Durasi proyek keseluruhan yang baru = 16
-
Ongkos baru = 580 + (17-16) 50 = 680
Compressing Tahap 3:
-
Lintasan Kritis
dengan kemiringan terkecil: (2,5)
- Jumlah penekanan maksimum: 10-5 = 5
satuan waktu (Crash Limit = CL)
-
Jumlah penekanan aktivitas kritis hingga titik percepatan
(crash point) = min (SF, CL)
= min
(4,5)
= 4
Sehingga penjadualan baru sbb:
-
Durasi proyek keseluruhan yang baru = 12
-
Ongkos baru = 680 + (16-12) 60 = 920
Compressing Tahap 4:
-
Lintasan Kritis
dengan kemiringan terkecil: (2,5) dan (4,5)
- Crash Limit (CL) = min [(2,5), (4,5)]
= min [(6-5),
(3-1)]
= 1
-
SF limit
= min [(2,5), (4,5)]
= min (0,0)
-
Jumlah penekanan aktivitas kritis hingga titik percepatan
(crash point) = min (SF, CL)
= min (0,1)
= 1
Sehingga penjadualan baru sbb:
-
Durasi proyek keseluruhan yang baru = 11
-
Ongkos baru = 920 + (12-11) (60+10) = 990
Karena lintasan keritis tetap (1,2,5) dan (1,3,4,5) dan
crash time telah tercapai, maka waktu tidak dapat dikurangi lagi.
IV
PENGENDALIAN PROYEK
PENGENDALIAN PROYEK adalah proses memantau, mengkaji dan
mengadakan koreksi dan membimbing agar
kegiatan proyek menuju ke arah sasaran yang
telah ditentukan.
PROSES PENGENDALIAN PROYEK:
- Menentukan
sasaran yang diinginkan
- Menentukan
standar dan kriteria sebagai patokan dalam rangka mencapai sasaran
- Merancang/menyusun
sistem informasi, pemantauan dan pelaporan hasil pelaksanaan pekerjaan
- Mengkaji dan
menganalisis hasil pekerjaan terhadap standar, kriteria, dan sasaran yang
telah ditentukan
- Mengadakan
tindakan perbaikan
METODA PENGENDALIAN PROYEK:
- Identifikasi
varian
- Grafik ”S”
- Konsep nilai
hasil
- Analisis
kecenderungan dan perkiraan
- Milestone
- Rekayasa
Nilai
PENGENDALIAN MUTU PROYEK:
- Pengecekan
dan Pengkajian;
- Dengan gambar, alat, maket/model dan
perhitungan
- Untuk mengetahui bawa kriteria,
spesifikasi, dan standar telah
dipenuhi
- Pemeriksaan/inspeksi
dan uji kemampuan peralatan;
- Sewaktu menerima material, selama
proses pabrikasi, instalasi, dan
pemeriksaan akhir
- Pengujian dan
Pengambilan contoh;
-
Menguji apakah material telah memenuhi kriteria yang
ditentukan. Contoh: Test destruktif / non destrukt
SUMBER: Berbagai sumber yang ada
gg casino bonus - YouTube - Videoodl
BalasHapusgg casino bonus. There's a whole lot of cash to be had with youtube link to mp3 gambling, there is the thrill of winning and winning. It's the most lucrative casino bonus you'll ever